Ahad, 30 Ogos 2009

Malaysia nak beli Patung Garuda Dewa Wisnu Kencana???-malaysiakini


BADUNG--MI: Malaysia kembali melakukan ulah. Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), berupa patung Dewa Wisnu yang sedang mengendarai garuda kini ditawar dengan harga Rp1,5 triliun. Itu diungkapkan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, saat melakukan simakrama (tatap muka) di Wantilan Pura Saka Jajar, Pura Lingga Bhuwana, Pusat Pemerintahan (Puspem), Mengwi, Badung, Sabtu (29/8).

"Malaysia beberapa kali sudah melakukan penawaran kepada pengurus pembangunan GWK. Itu baru sayap dan kepalanya saja yang sudah jadi, bagaimana kalau nanti semuanya sudah jadi? Jangan sampai ini milik bangsa lain," jelasnya.

Patung GWK ini merupakan patung terbesar dunia dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter dan akan mengalahkan patung Liberty. GWK ini merupakan mahakarya dari seniman Bali I Nyoman Nuarta yang berada di daerah Bali Selatan, tepatnya di Bukit Ungasan, Kabupaten Badung.

"Jangan sampai karya besar seni ini jatuh ke bangsa lain. Ini harus milik masyarakat Bali. GWK itu merupakan karya besar setelah Borobudur. GWK akan menjadi karya terbesar setelah 1.000 tahun berdirinya Borobudur," ujarnya. Nah, untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan mengeluarkan obligasi (surat utang) yang dapat dibeli oleh masyarakat Bali.

Hal ini akan memberikan kontribusi kepada masyarakat Bali untuk lebih memiliki sekaligus mendapatkan bunga bagi yang memberikan obligasi tersebut. Pemprov Bali juga berencana untuk menggelar pembukaan konferensi di GWK, seperti konser, pameran kesenian, dan festival skala nasional atau internasional, sehingga dapat memberikan pendanaan bagi pembangunan Bali ke depan.

sumber; MI MediaIndonesia.com

"GWK; 'Siapa" yg membuat tawaran mewakili Malaysia..?

'UMNO 1 Malaysia bohong seluruh rakyat Malaysia’

™ kaasiii peecaaahhh laaaaaa........®

!!" MEMBUJUR LALU MELINTANG PATAH ""!!
http://zulmamakpng.blogspot.com/
" LAWAN TETAP LAWAN...!!!!, SUARA RAKYAT, SUARA KERAMAT...!!!

Tiada ulasan:

Luka Rakyat

Rakyat itu selalu diam, tapi ia pencatat dan tidak pernah lupa, rakyat itu seperti naga, melingkar dengan berat badan dan diam dalam kehenin...